Banyaknya
kawasan industri dan berkembangnya industri di Jawa Timur belum dapat diimbangi
dengan ketersediaan secara kuantitas dan
kualitas bahan bakunya. Menurut data dari koran yang saya baca, 70 persen dari
kebutuhan bahan baku industri Indonesia masih diimpor dari luar negeri.
Indonesia,
khususnya daerah Jawa Timur, belum bisa memproduksi bahan baku secara kuantitas
maupun kualitas seperti yang diharapkan indutri. Hal inilah yang menyebabkan
angka impor di Indonesia masih cukup tinggi, dan menyebabkan defisitnya angka
ekspor.
Sebenarnya
Indonesia dapat mengatasi permasalahan angka impor maupun ekspor ini apabila Indonesia,
khususnya daerah Jawa Timur, memiliki industri bahan baku ataupun produk agro industri
sebagai bahan baku. Bahkan hal ini meningkatkan angka ekspor apabila produk
dari Jawa Timur ini diminati da nada permintaan pengiriman dari pihak luar
negeri.
Beberapa
jenis industri yang masih mengimpor bahan baku dari luar negeri adalah industri
manufaktur, bahan kimia, makanan dan minuman, elektronik, dan beberapa industri
lainnya.
Pemerintah
tidak dapat begitu saja membangun usaha industri bahan baku, karena ada badan
usaha milik negara (BUMN) tersendiri yang dapat mengembangkan dan mencari
solusi dari masalah tersebut, seperti memberikan dorongan kepada para petani
untuk dapat memproduksi komoditi agro maupun produk hutan menjadi bahan baku industri
yang memenuhi standar.
Walaupun
untuk mengatasi masalah impor bahan baku ini bukanlah hal yang tidak mudah dan
membutuhkan waktu juga persiapan yang tidak sebentar, setidaknya ada pemikiran
dan juga tindakan nyata untuk megembangkan bahan baku lokal sehingga dapat
menekan angka impor bahan baku industri.
Tingginya
angka impor bahan baku industri menunjukkan bahwa industri di negara kita ini
masih perlu dibenahi. Kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah ini belum
bisa dimanfaatkan oleh pemerintah maupun badan usaha meilik negara (BUMN)
dengan baik. Apabila kekayaan alam Indonesia dapat diolah dan diorganisir dengan
baik oleh pemerintah, pastilah industri kita dapat mandiri dan berkembang
pesat. Indonesia seharusnya dapat memproduksi bahan baku industri yang
berkualitas dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan industri, apabila pemerintah
maupun badan usaha milik negara (BUMN) mau memberi dukungan secara nyata kepada
para pemilik industri, terutama bagi mereka yang mempunyai industri kecil,
seperti peminjaman modal dengan cara yang mudah dan bunga rendah sehingga tidak
membebani. Pemerintah seharusnya memberikan dukungan kepada para pemilik industri
sehingga mereka berani dan mampu untuk memproduksi bahan baku industri yang
memenuhi standar. Indonesia harus mulai berubah dari negara konsumtif, menjadi
negara yang produktif, sehingga dapat menekan angka impor dan meningkatkan
ekspor yang tentunya juga sangat bermanfaat bagi perekonomian Indonesia.
disadur dari Radar Surabaya, 3 September 2013
disadur dari Radar Surabaya, 3 September 2013
0 comments:
Post a Comment